• Status Order
  • Tlp: +62 813-3101-1042
  • SMS/WA: +62 813-3101-1042
  • kalimetroshop@gmail.com
Terpopuler:

Tumbal Vaksin Maut Jepang – Hasril Chaniago Kategori: KESEHATAN » POLITIK | 291 Kali Dilihat

Tumbal Vaksin Maut Jepang – Hasril Chaniago Reviewed by Amar Nur Islami on . This Is Article About Tumbal Vaksin Maut Jepang – Hasril Chaniago

Penulis: Hasril Chaniago ISBN: 978-623-321-077-5 Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun: 2021 Halaman: 299 HLM Ukuran: 14.5 x 21 CM PROF. DR. ACHMAD MOCHTAR (1891-1945) adalah ilmuwan kedokteran Indonesia paling terkemuka pada masanya, menulis 54 karya ilmiah yang sebagian besar diterbitkan dalam jurnal kedokteran paling bereputasi di Hindia Belanda. Dalam… Selengkapnya »

Rating: 1.0
    Harga: Rp 100.000 Rp 85.000Kode Produk: 978-623-321-077-5
    Stok Tersedia
    26-01-2022

    Order via SMS

    +62 813-3101-1042

    Format SMS : ORDER#NAMA PRODUK#JUMLAH
    Detail Produk "Tumbal Vaksin Maut Jepang – Hasril Chaniago"

    Penulis: Hasril Chaniago

    ISBN: 978-623-321-077-5

    Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

    Tahun: 2021

    Halaman: 299 HLM

    Ukuran: 14.5 x 21 CM

    PROF. DR. ACHMAD MOCHTAR (1891-1945) adalah ilmuwan kedokteran Indonesia paling terkemuka pada masanya, menulis 54 karya ilmiah yang sebagian besar diterbitkan dalam jurnal kedokteran paling bereputasi di Hindia Belanda. Dalam hal ini ia hanya bisa dibandingkan dengan sejawat segenerasinya, Prof. Dr. R. Sardjito, Rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

    Setelah menamatkan ELS di Bukittinggi, Mochtar melanjutkan STOVIA dan tamat 1916. Berhasil memerangi wabah malaria di Sumatera bersama mentornya Dr. Schuffner, ia dapat kesempatan melanjutkan pendidikan ke Universitas Amsterdam, Belanda, tahun 1927. Disertasi Mochtar tentang penyebab “penyakit demam kuning” mengugurkan hipotesis Dr. Hideyo Noguchi, ilmuwan terkemuka dunia asal jepang yang bekerja untuk Rockefeller Foundation dan enam kali dinominasikan untuk memenangi Hadiah Nobel Kedokteran.

    Kembali ke Indonesia, karier Mochtar melesat dengan cepat, dan tercatat sebagai putra Indonesia pertama yang menjabat Direktur Eijkman Instituut, lembaga riset kedokteran untuk penyakit-penyakit tropis tekemuka di dunia yang telah mengantarkan pendirinya Prof. Dr. Christiaan Eijkman sebagai pemenang Nobel Kedokteran 1929.

    Tapi itu pulalah awal malapetaka bagi Mochtar. Pemerintah militer pendudukan Jepang menuduhnya mencemari vaksin TCD dengan kuman tetanus yang menyebabkan kematian 900 romusha di kamp klender tragedi dan kejahatan perang Jepang terbesar selama masa pendudukan. Mochtar menandatangani pengakuan atas perbuatan yang tak pernah ia lakukan demi membebaskan 18 orang sejawatnya dari ancaman hukuman mati. Ia merelakan nyawa sendiri untuk menyelamatkan orang lain dan demi mengakkan kebenaran dan kemanusiaan.

    There are no comments yet, add one below.

    Berikan Komentar/Review Anda

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Form yang wajib di isi ditandai *

     
    Hubungi kami

     
    Hubungi kami