• Status Order
  • Tlp: +62 813-3101-1042
  • SMS/WA: +62 813-3101-1042
  • kalimetroshop@gmail.com
Terpopuler:

Catatan Perang korea – Mochtar Lubis Kategori: SEJARAH » Sosial | 223 Kali Dilihat

Catatan Perang korea – Mochtar Lubis Reviewed by Amar Nur Islami on . This Is Article About Catatan Perang korea – Mochtar Lubis

Penulis:  Mochtar Lubis ISBN:978-979-461-771-7 Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun: 2010 Halaman: xxviii + 154 halaman Ukuran: 11 x 17 cm Buku Catatan Perang Korea ini ditulis pada dekade awal tahun 1950-1n. Pada waktu Mochtar Lubis berangkat ke Korea atas undangan dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang memberikannya kesempatan untuk meliput… Selengkapnya »

Rating: 1.0
    Harga: Rp 50.000 Rp 42.500Kode Produk: 978-979-461-771-7
    Stok Tersedia
    20-01-2022

    Order via SMS

    +62 813-3101-1042

    Format SMS : ORDER#NAMA PRODUK#JUMLAH
    Detail Produk "Catatan Perang korea – Mochtar Lubis"

    Penulis:  Mochtar Lubis

    ISBN:978-979-461-771-7

    Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

    Tahun: 2010

    Halaman: xxviii + 154 halaman

    Ukuran: 11 x 17 cm

    Buku Catatan Perang Korea ini ditulis pada dekade awal tahun 1950-1n. Pada waktu Mochtar Lubis berangkat ke Korea atas undangan dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang memberikannya kesempatan untuk meliput perang sebagai wartawan perang yang diakreditasi oleh PBB, dan ijin dari Panglima perang Amerika yang terkenal itu: Jendral Mac Arthur. Ia berangkat dari Jakarta pada tanggal 21 September 1950.

    Perang menghasilkan kesedihan, bencana, duka, air mata dan lain-lain. Secara singkat Mochtar Lubis membuat kesimpulan bahwa perang adalah “keruntuhan peri kemanusiaan”. Buku ini memberikan kesaksian betapa drama sehari-hari yang memilukan mudah ditemui dalam tiap langkah si peliput di negeri ginseng tersebut.

    Mochtar di sini mengecam Amerika yang menjadi dalang dari perang dan membuat negeri Korea jadi terbelah dua. Yang dilakukan Amerika disebut sebagai aksi polisionil, yang mengingatkan Mochtar pada aksi polisionil yang dilakukan oleh Belanda dan pasukan Sekutu ketika hendak menduduki kembali wilayah Republik Indonesia tahun 1945-1949.”

    Ignatius Haryanto (Lembaga Studi Pers dan Pembangunan)

    There are no comments yet, add one below.

    Berikan Komentar/Review Anda

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Form yang wajib di isi ditandai *

     
    Hubungi kami

     
    Hubungi kami