• Status Order
  • Tlp: +62 813-3101-1042
  • SMS/WA: +62 813-3101-1042
  • kalimetroshop@gmail.com
Terpopuler:

Ke Timur Haluan Menuju: Studi Pendahuluan tentang Integrasi Sosial, Jalur Perdagangan, Adat, dan Pemuda di Kepulauan Maluku – Hikmat Budiman Kategori: BUDAYA » Sosial | 228 Kali Dilihat

Ke Timur Haluan Menuju: Studi Pendahuluan tentang Integrasi Sosial, Jalur Perdagangan, Adat, dan Pemuda di Kepulauan Maluku – Hikmat Budiman Reviewed by Amar Nur Islami on . This Is Article About Ke Timur Haluan Menuju: Studi Pendahuluan tentang Integrasi Sosial, Jalur Perdagangan, Adat, dan Pemuda di Kepulauan Maluku – Hikmat Budiman

Penulis: Hikmat Budiman ISBN: 978-602-433-763-6 Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun: 2019 Halaman:xxxvi + 368 hlm Ukuran:16 x 24 cm Kawasan Indonesia Timur secara historis pernah men­jadi pusat perhatian dunia sejak abad ke-17 sampai kurang lebih akhir abad ke-18. Kayu cendana, kayu manis, cengkih, pala, dan fuli atau lawang menja­di komoditas… Selengkapnya »

Rating: 1.0
    Harga: Rp 160.000 Rp 136.000Kode Produk: 978-602-433-763-6
    Stok Tersedia
    24-01-2022

    Order via SMS

    +62 813-3101-1042

    Format SMS : ORDER#NAMA PRODUK#JUMLAH
    Detail Produk "Ke Timur Haluan Menuju: Studi Pendahuluan tentang Integrasi Sosial, Jalur Perdagangan, Adat, dan Pemuda di Kepulauan Maluku – Hikmat Budiman"

    Penulis: Hikmat Budiman

    ISBN: 978-602-433-763-6

    Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

    Tahun: 2019

    Halaman:xxxvi + 368 hlm

    Ukuran:16 x 24 cm

    Kawasan Indonesia Timur secara historis pernah men­jadi pusat perhatian dunia sejak abad ke-17 sampai kurang lebih akhir abad ke-18. Kayu cendana, kayu manis, cengkih, pala, dan fuli atau lawang menja­di komoditas yang sangat mahal harganya di pasar internasional di Eropa waktu itu. Tapi sejak Belan­da memilih Pulau Jawa sebagai pusat politik dan ekonominya, kawasan ini menjadi wilayah yang terus-menerus mengala­mi marginalisasi politik dan ekonomi sampai dekade-dekade awal abad ke-21 saat ini.

    Setelah dua dekade Orde Baru Suharto berakhir, ada banyak hal yang sudah berubah di Maluku dan kawasan Indonesia Timur pada umumnya. Jumlah kabupaten/kota bertambah tapi kontribusinya pada perekono­mian di wilayah terebut tidaklah terlalu besar. Presiden Joko Widodo pernah mengungkapkan bahwa Indonesia Timur adalah masa depan kita. Di luar tafsiran-tafsiran politik atas pernyataan tersebut, kita sudah harus lebih serius mempertimbangkan ke arah mana haluan masa depan In­donesia menuju. Dengan berbagai pertimbangan rasional kita bisa mulai mendiskusikan apakah masa depan Indonesia akan tetap diproyeksikan ke wilayah-wilayah di barat, di Jawa terutama, yang cenderung sudah overpopulated, atau justru sebaliknya mengarah ke timur yang selama ini cenderung diabaikan. Secara metaforik pertanyaannya adalah apa­kah kita akan menetapkan masa depan Indonesia di tempat senja datang dan matahari terbenam ataukah kita akan memilih melabuhkan bahtera harapan bagi masa depan yang masih muda remaja di tempat terbitnya matahari pagi.

    There are no comments yet, add one below.

    Berikan Komentar/Review Anda

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Form yang wajib di isi ditandai *

     
    Hubungi kami

     
    Hubungi kami